TUHAN...! TUHAN...!
Perkataan "Tuhan" adalah perkataan yang setiap hari kita ucapkan khususnya orang percaya, baik itu dalam doa maupun saat kita menyembah, tetap ada juga orang yang jarang memanggil Tuhan dalam kehidupan hari-harinya, apalagi setiap hari kehidupannya nyaman dan santai, maka perkataan "Tuhan" sangat jarang terucap oleh sebagian orang, Tetapi sejarang apapun orang tersebut menyebut nama Tuhan, tetapi pada saat-saat genting, misalnya pesawat terbang yang mengalami turbulensi yang parah, biasanya orang akan berteriak Tuhan... Tuhan... Walaupun dalam kehidupan sehari-hari perkataan Tuhan jarang keluar dari mulutnya, Yah.... Terkadang Tuhan diperlukan pada saat genting saja, tetapi Tuhan tetap ok.. pada kita.
Tetapi dalam Alkitab banyak ayat orang berseru Tuhan...Tuhan... Dan dilakukan oleh orang percaya atau orang yang hanya butuh pertolongan, lalu apakah semua yang berseru kepadaNya semua mendapat respon baik dari Tuhan?
Matius 7:21-23 (TB) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Dari ayat diatas kita mengetahui bahwa mereka adalah pelayanan dan bisa jadi hamba Tuhan sendiri, tetapi begitu mengerikan respon Tuhan atas seruan mereka, padahal saat kita baca ayat tersebut mereka adalah orang-orang luar biasa, melakukan mukjizat, mengusir setan, dan bisa jadi melakukan banyak mukjizat lainnya, tetapi mengapa mereka ditolak?
Jawabnya ada pada pasal 21
Matius 7:21 (TB) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Artinya bahwasanya pelayanan yang luar biasa itu mereka lakukan bukan untuk kemuliaan Bapa di Sorga melainkan untuk kemuliaan mereka sendiri supaya terkenal, supaya kaya, dan dianggap hebat, dan pelayan yang dilakukan bukanlah Pelayanan yang diajarkan Tuhan Yesus, melainkan Pelayanan yang didasarkan pada ajaran dari allah lain atau ajaran dari nabi lain yang menjauhkan Pelayanan itu untuk kemuliaan Bapa melainkan untuk kemuliaan diri sendiri atau kemuliaan allah lain, itulah hal yang membuat mereka tertolak yaitu mereka melakukan "kehendaknya sendiri" bukan " Kehendak Bapa".
Semua pelayan seharusnya untuk memuliakan Bapa di Surga melalui Yesus.
Lalu ada orang bertanya mengapa mereka bisa melakukan mukjizat dan mengusir setan padahal mereka melakukanya untuk kemuliaan mereka sendiri? dan bahkan mereka bukanlah pengikut Yesus, Ada pertanyaan seperti itu?
Memang benar siapapun kita memang tidak memiliki kuasa tetapi nama Yesus lah yang memiliki kuasa, nama Itulah yang berkuasa itu, dalam Alkitab ada orang yang bukan murid Yesus mengusir setan, artinya bahwa nama Yesus berkuasa, kita lihat ayatnya.
Markus 9:38-41 (TB) Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."
Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."
Jadi kita lihat bahwa hanya nama Yesus yang punya kuasa, tidaklah ada alasan bagi kita sombong saat kita melakukan mukjizat dan mengusir setan, hanya nama Yesus yang berkuasa.
Dalam Alkitab ada juga kelompok orang-orang yang berseru Tuhan... Tuhan... Dan mereka mendapat respon yang baik, padahal sama juga dengan orang-orang kelompok pertama yang ditolak, sama sama berseru tetapi mengapa kelompok kedua ini mendapat respon baik, mari kita baca ayatnya.
Matius 25:32-40 (TB) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Ayat ini menjelaskan bagaimana kelompok orang ini melakukan perintah Tuhan yaitu " Kasih" bahkan sepertinya mereka sendiri tidak sadar telah melakukan perbuatan yang Tuhan perintahkan saat mereka berkata
Matius 25:37-39 (TB) Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
Jelas mereka bertanya-tanya kapan mereka lakukan untuk Tuhan?
Ini mengandung makna bahwa kehidupan mereka untuk melakukan Kasih dilakukan tanpa adanya maksud untuk memuliakan dirinya sendiri, atau melakukan dengan perencanaan agar dilihat orang, mereka melakukanya dalam kehidupan hari hari mereka, jadi jelaslah perbedaan kedua kelompok orang yang yang berseru Tuhan.. Tuhan.. tetapi mendapat respon yang berbeda, dikarenakan oleh maksud yang berbeda pula dalam pelayanan terhadap Tuhan..
Sebagai ayat penutup
Matius 22:37-40 (TB) Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Dasar Pelayanan kita hanya Yesus untuk kemuliaan nama Bapa di Sorga, sekecil dan sebesar apapun Pelayanan kita, semua hanya karena Yesus, dan dasar Pelayanan kita hanya Yesus, bukan untuk kita atau kemuliaan kita.
Syaloom Tuhan Yesus memberkati anda 🙏
Komentar
Posting Komentar